Aku Mengagumi Punya Papaku
Aq bisa berbangga karna sangat banyak lelaki dikampusku yg menguberku bahkan juga ada yg terang-terangan menginginkan menjadikanku sebagai pacar mungkin saja karena sebab wajahku yg seperti kombinasi Cecilia Cheung serta almarhum Nike Ardilla, namun aq menampik karna aq menginginkan menuruti semuanya perintah orangtuaku untuk pilih kuliah dari pada pacaran
Di antara Papi serta mamaq, aq begitu kagum pada Papiku karna dia termasuk juga orang yg gigih dalam bekerja dari kondisi yg tdk mempunyai apa-apa jadi seseorang yg dapat dikira cukup kaya. Sudah pasti aq sebagai anakanya bahagia serta salut pada jiwa tidak mudah menyerah Papiku itu.
Hal semacam ini membuatku jadi makin akrab serta menumbuhkan hasrat untuk mencari kekasih seperti Papiku. Mungkin saja hal semacam ini juga yg membuatku tetaplah single karna tdk ada lelaki di kampusku yg seperti dia. Sejujurnya rata-rata lelaki di kampusku di Kampus xxx (edited) yg aq kenal tdk memiliki prinsip pemikiran hari esok bahkan juga terdapat banyak dari mereka lebih suka pada kesenangan Narkoba yg membuatku jadi tidak suka dengan mereka.
Disuatu hari mendekati hari raya, ibuku pergi berbarengan rekannya untuk pergi keluar negeri serta aq cuma dirumah berbarengan Papiku (oh ya, sebelumnya aq lupa, kami sekeluarga mempunyai agama yg tidak sama serta aq sendiri tdk tahu bagaimana dapat berlangsung). Sebelumnya pergi ke luar negeri, ibuku menyuruh Papiku untuk menjagaku serta dianya.
Sesudah kepergian ibuku ke luar negeri berbarengan rekannya, Papiku jadi seringkali mengurung diri serta dia tidak sering sekali keluar tempat tinggal hingga satu saat, aq iseng-iseng mengintip kegiatannya hingga berlangsung hal yg indah itu. Satu sore, aq berprasangka buruk sama Papiku karna sepanjang sepanjang hari dia tdk keluar dari kamarnya serta aq takut berlangsung apa-apa dengannya, hingga aq mengambil keputusan untuk mengintip dari pintu kamarnya. Saat aq buka pintu itu sedikit untuk sedikit, aq pernah terbengong saat mendengar serta lihat Papiku tengah melihat Blue Film dengan posisi 1/2 telanjang. Kulihat dengan terang kalau Papiku tengah mengocok dengan penuh ritme kemaluannya yg tdk demikian tampak olehku karna dia tengah membelakangiku.
Desahan Papiku yg bercampur oleh nada TV membuatku alami perasaan gelisah (mungkin saja aq jadi terangsang mungkin ya) hingga pintu jadi terbuka lebar serta Papiku cepat-cepat hentikan aksinya serta mematikan TV. Dia pernah geram karna aq mengganggu aktifitasnya. Aq terasa bersalah serta aq bertanya apa yg dapat kuperbuat untuk dia. Pada akhirnya dia menjawab kalau aq harus dihukum dengan menuruti kemauannya serta aq sudah pasti menampiknya karna bagaimanapun dia yaitu Papi kandungku. Lihat penolakanku, Papiku nampaknya jengkel serta cuma mencuekiku saja serta kembali melihat film itu tanpa ada perduli kalau anaknya hanya satu ada di dekatnya.
Sepanjang film itu berjalan, aq cuma diam saja serta aq nampaknya telah terbuai dengan film itu karna aq pernah menelan ludahku berulang-kali serta aq rasakan CDku telah basah oleh cairan kewanitaanku terlebih sewaktu aq kembali lihat Papiku mengocok kemaluannya yg makin lama makin besar. Tak tahu setan dari tempat mana, aq mendadak saja memeluknya dari samping serta tempelkan toketku di tangannya. Papiku berhenti serta memandangku, dia tdk menampik, tdk berkomentar apa pun. Dari dekat berwajah telah terlihat guratan-guratan kulit tuanya, dihiasi kumis yg mulai terlihat uban satu dua. Nampaknya beliau salah tingkah mesti berlaku apa, aq kan anaknya.
Beliau terlihat memandangiku serta perlahan menggerakkan tangannya menjamah toketku serta meremasnya perlahan-lahan sekali. Aq jadi agak risih, walau tdk menampik juga. Dia menangkupkan telapak tangannya di gunung itu serta menekannya sembari meremasnya. Langkahnya agak lain namun tak tahu mengapa aq rasakan suatu hal yg lain yg mulai mengaliri badanku.
Untuk orang seumur Papiku kemaluannya mungkin saja tampak masih tetap kokoh. Panjangnya mungkin saja sekitaran 17 atau 18 cm, agak tidak tipis kulitnya, selalu ada urat besar di segi kiri serta kanan yg tampak seperti ada cacing didalam kulitnya. Kepala batangnya terlihat kompak (ini istilahku!), penuh serta agak berkerut-kerut. Garis lubangnya terlihat seperti luka irisan di kepala kemaluannya. Aq memegangnya perlahan-lahan, merasa ada sedikit kedutan terlebih dibagian uratnya. Lingkaran genggamanku terlihat tidak tersisa penuhi lingkaran batangnya. Nyatanya beliau memanglah hebat walau telah berusia. Aq mulai menggerakkan tanganku mengocok batangnya itu, waktu itu yg terpikir cepatlah beliau ejakulasi selalu merampungkan masalah yang lain.
Eh tdk tahunya sesudah sebagian lama, Papiku bangkit serta mendorongku perlahan hingga berbaring di ranjang. Beliau bangkit serta mengunci pintu. Aduh janganlah.. janganlah.. Tak tahu dipengaruhi apa, aq telah tdk ingat lagi batasnya. Papiku perlahan menggeraygi badanku diawali dari toketku. Beliau menarik kaos ketat serta bra-ku ke atas hingga ada diatas gundukan toketku yg mengakibatkan toketku lepas serta tanpa ada perlindungan. Jemarinya mulai meremas-remas toketku serta memilin-milin putingnya.
Waktu itu separuh badanku masih tetap belum keseluruhan terhanyut namun nyatanya Papiku jagoan juga serta mungkin saja karna argumen ini ibuku menyayginya. Kurun waktu mungkin saja kurang dari 10 menit aq mulai keluarkan nada mendesis yg tidak dapat kutahan. Kulihat dia tersenyum. Serta hentikan aktivitasnya. Mendadak aq rasakan sabuk celanaku di buka. Belum usai memikirkan aq rasakan udara dingin AC di kulit pahaku yg artinya celanaku sudah terlepas. Sebagian waktu lalu aq rasakan tarikan lembut di pahaku yg bermakna CDku juga sudah dilepaskan. Aq masih tetap terhanyut oleh rasa nikmat dari Papiku di toketku tadi serta tidak tahu mesti bagaimana.
Mendadak aq rasakan sepasang jemari menjembeng (buka ke kiri serta ke kanan) bibir-bibir kemaluanku. Serta yg dahsyat lagi aq rasakan satu benda tumpul dari daging menekan di tengah-tengah bentangan bibir itu. Aq mulai sedikit cemas karna tdk menduga bakal selama ini namun sudah pasti aq tdk dapat berbuat apa-apa karna aq sendiri yg mengawalinya tadi serta aq begitu kagum pada Papiku serta begitu menyayginya. Disamping itu penis Papi kandungku mulai menekan masuk dengan mantap. Untuk orang seusia dia, bisa juga. Aq mulai rasakan perasaan penuh di kemaluanku serta makin penuh bersamaan dengan makin dalamnya batang itu masuk kedalam liangnya. Sedikit nada lenguhan kudengarkan dari beliau saat semua batang itu amblas masuk.
Aq sendiri tdk menduga batang sebesar serta selama tadi dapat masuk semuanya. Rasa-rasanya seperti terganjal serta untuk menggerakkan kaki saja rasa-rasanya agak sulit. Sebentar keherananku yg sama nampak saat lihat film biru di mana adegannya seseorang cewek ada diatas cowoknya serta dapat bergerak naik turun dengan cepat. Walau sebenarnya saat semua penis itu masuk, bergerak sedikit saja merasa aneh bagiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar