Selasa, 23 Mei 2017

Adik Ipar Yang Masih tetap Perawan

                    Adik Ipar Yang Masih tetap Perawan



Saya seseorang sarjana jadi saya kuga memeliki ijizah S2, namun saya tak pintar untuk memakainya
di mana saya jadi lebih suka jadi teknisi handpone awalannya si memanglah iseng iseng namun lama
kelamaan saya nikmati pekerjaanku meskipun jurusanku tak ada sangkut pautnya dengan teknisi.

Saya bersukur dapat mengahasilkan teknisi handal, sekarang ini saya telah berkeluarga serta sedang
meningkatkan usahaku, di mana saya dibantu oleh istriku serta adik iparku yang masih tetap SMA, dia kami suruh
untuk jagalah ruko yang kami sewa dengan argumen setelah pulang sekolah, Bertha adik iparku dibilang
montok karna pantatnya yang behenol serta payudaranya yang menggunung.

Namun dia masih tetap tidak ingin memakai yang namanya bra.. tuturnya malu, walau sebenarnya saya kakak iparnya sering
sekali menggoda bahkan juga pernah sekian kali berniat ku senggol buah dada yang baru tumbuh itu, tapi
dia tetaplah saja masih tetap belum ingin memakai BH.

Siang itu seperti umum saya baru ingin mandi serta nyatanya mesin air tidak ingin hidup, daripada menunggu
hingga sore serta yang tentu istriku akan ngomel bila ingin mandi airnya tidak ada sangat terpaksa aku
memanggilnya

“ mah tadi pagi mesin air hidup tidak..? ”

“Belum ngidupin mesin dari pagi, kan baru tempo hari sore torn di isi! ”

“Bertha telah pulang belum? Ngebantu naikin mesin”

“udah paling lagi ganti baju”Bertha bantu kakakmu naikin mesin air

Akupun kebelakang buka tutup sumur serta mempersiapkan perlengkapan!, buatku melakukan perbaikan semuanya perlengkapan
tempat tinggal saya anggap mudah karna memanglah hobyku mulai sejak kecil utak atik mesin
narasi mesum perselingkuhan
“kenapa kak mesinnya” Bertha memakai kaos lengan pendek ketat dengan setelan celana leging
tunjukkan semua bentuk badannya serta memanglah seperti tersebut dia yang masih tetap polos..

“rusak maka dari itu di naikin ingin di betulin, dah yuk bantu” kami mengangkat pengait mesin air yang aku
buat dari besi jadi mudah untuk menaik turunkan bila ada rusaknya akupun men cek apanya yg rusak
sesaat Bertha jongkok di depanku.
Sesekali kulirik sisi selangkangannya yg tunjukkan belahan vagina tercetak demikian terang, spontan
si dedek didalam celana menggeliat, serta dia cuma selalu memperhatianku yang repot melakukan perbaikan mesin
tanpa ada mengubah posisi jongkoknya walau tanpa ada di sadari saya senantiasa melirik selangkangannya.

“udah Bertha, cobalah tes hidupin dahulu saklarnya” saya menyuruhnya

“ok.. telah matiin lagi”

“udah dapat lagi kak? ”

“udah yuk turunin lagi”

“udah Bertha ambilin air pakai ember “ sesudah ku anggap semuanya beres saya menyuruhnya mengambil air di
bak mandi untuk mancing agar tidak kemasukan angin.. dia jalan ke kamar mandi belakang waktu itu
kembali ku saksikan bongkahan pantatnya yg demikian menantang bikin adek di selangkanganku semakin
mengeras namun otak warasku tetaplah bertahan, sekembalinya dia menenteng ember yang penuh dengan air aku
menyuruhnya memegangi pralon serta ku isi dengan air, sesudah penuh ku hidupkan mesin namun air belum
dapat naik.

“ini mesti tutup dahulu pralonnya pakai tanganmu”

“gimana kak”

“gini” akupun tidak berniat seperti memeluknya dari belakang karna posisi saklar di belakangnya karna
menginginkan cepat serta automatis ketika itu si dedek melekat ketat di belahan pantatnya.

Tanpanya sadari serta akupun tanpa ada berniat menggesekan dedekku yg telah tegang sekian kali serta dengan
buka tutup buka tutup telapak tangan pada pralon pada akhirnya air menyembur serta membasahi dia..

“aduh kak saya jadi basah semuanya nih! ”Cerita Seks Dewasa

“gak ayah sekalian mandi” sembari saya menuju ke saklar untuk mematikannya

Akupun menujun ke samping dia untuk menyambung peralon namun saya nyatanya memperoleh rezeki waktu melihat
sisi depan Bertha yg basah, teteknya yg tumbuh seukuran genggaman tanganku tampak terang karna kain
t-shirt tidak tebal serta singlet yg di pakai tidak dapat sembunyikannya waktu basah
Saya yang sangatlah terangsang mulai sejak lihat belahan yang tercetak di selangkangannya mulai sejak tadi
segera berupaya untuk menjaili dia.

“Bertha itu pentilnya kok masih tetap kecil banget si? ”dia tak menganggap saya bakal menghimpit pentil susunya
yg sejak dari tadi di suguhkan untukku

“ih kakak jahat banget sih”di kaget sesudah saya sukses menghimpit pentilnya

“makanya pakai BH dong agar jika basah seperti gini tidak nyeplak gitu”

“bodo sangat wek” dia mencibirkan bibirnya karna malu serta saya makin gemas menginginkan menggesekkan kontol ke
pantatnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe

Flickr