Anak tiriku Thomas barusan usai di-diagnosa atas ketidak-seimbangan hormonal yang dihadapi badannya yang mengakibatkan tubuh anak kecil itu senantiasa terasa nyeri yang teramat begitu. Ini karena karenanya ada ketidak-seimbangan hormonal itu mengakibatkan penisnya senantiasa ereksi setiap waktu. Thomas sendiri terasa malu untuk memberitahukan pada beberapa orang bahkan padaku, bapak tirinya, tentang ketidak-nyamanan yang dirasakannya.
Walau sebenarnya saya begitu sayang serta mencintainya seperti anak kandungku sendiri. Sesungguhnya kami (saya serta Thomas) cukup akrab setiap harinya, tapi… untuk tidak masalah yang tengah dirasakannya! Thomas yaitu seseorang anak yang baik, cerdas tapi… begitu pemalu. Narasi Dewasa Kuhamili Ibuku Sendiri – Lantaran rasa sakitnya tersebut, pada akhirnya Glena, ibu kandungnya Thomas membawanya ke dokter spesialis anak-anak. Waktu giliran periksanya tiba, sang dokter spesialis anak itu melihat muka Thomas sepintas lantas melihat ke Glena dengan mengangkat sedikit keatas bahunya, mempersilahkan Glena duduk menanti di bangku paling dekat. Dokter itu serta Thomas lantas masuk keruang kecil yang dihalangi dengan tirai yang umum ada pada tiap-tiap tempat praktik dokter biasanya. Tidaklah terlalu lama Glena menanti, sekitaran 10 menitan berlalu mereka telah keluar dari ruangan check itu. Dokter itu berikan resep obat, tuturnya kalau obat itu bakal sedikit kurangi rasa sakitnya yang dikarenakan masalah penyakit yang dihadapi Thomas itu. Dokter itu juga memberitahukan Glena sebenarnya obat itu sedikit bahkan juga mungkin saja tak ada pengaruhnya sekalipun pada ereksinya penis Thomas. Diterangkan setelah itu oleh dokter itu kalau penis besar punya Thomas yang senantiasa ereksi itu tunjukkan tanda-tanda awal dari satu suatu penyakit (symptom of the disorder). Narasi Dewasa Kuhamili Ibuku Sendiri – Glena dengarkan dengan cermat keterangan dokter itu, namun kurang cermat mengartikan besarnya penis yang ditujukan dokter itu. Fikirnya simpel saja yakni pastinya penis seorang bakal jadi besar waktu alami ereksi. Esok harinya, Glena lihat keadaan Thomas, sesuai sama apa yang telah di-prediksi dokter spesialis anak tempo hari, memanglah obat itu tak ada dampaknya sekalipun atas ketidak-nyamanan yang dihadapi Thomas. Kami (saya serta isteriku Glena) setuju memeriksakan keadaan badan Thomas kembali, kesempatan ini pada seseorang dokter praktik umum yang tempat-nya agak dekat dari tempat tinggal kami.
Di tempat dokter praktik umum itu, sang dokter terlebih mengusulkan jalan keluar yang tuturnya simpel saja untuk menangani ketidak-nyamanan yang dihadapi Thomas. Tuturnya dengan suara meyakini namun enjoy, bila penis Thomas alami ereksi, sampaikan saja Thomas langkah untuk… ber-masturbasi! Kata dokter itu setelah itu, “Beres sudah…! Lantaran dengan ber-masturbasi itu jadi muatan sperma yang berlebihan pada kantung buah pelir-nya bakal menyusut. Penisnya lalu bakal loyo, tidakkah ketidak-nyamanan yang dihadapi Thomas senantiasa berlangsung ketika penisnya tegang, bukan? ”. Glena dengarkan anjuran dokter itu, fikirnya, ‘Benar juga ya tapi… siapa yang bakal menjelaskan pada Thomas langkah masturbasi yang benar? ’. Sesampainya di rumah, Glena mengajakku bicara empat mata. Glena berkata padaku dengan sangsi kalau dia bingung menjelaskan langkah masturbasi pada Thomas, anaknya itu serta memohonku supaya saya saja yang mengajarkan Thomas langkah ber-masturbasi yang benar. Saya yang dengarkan usulan isteriku jadi terkejut, saya menolak dengan halus serta menjelaskan kepadanya kalau sesungguhnya Thomas lebih dekat kepadanya daripada padaku terlebih dalam soal yang sifatnya begitu pribadi, ceritasexterbaru. net tidakkah kami relatif belum lama menikah? Baru kurang satu tahun saja usia pernikahan kami ini. Glena menyadarinya, pada akhirnya dia menarik napas panjang dengan pasrah menanggapinya. “Eeehm… yaaa… bakal kucoba semampuku…” lantas berlalu dari hadapanku. Satu malam, ketika Thomas sudah ada di dalam kamar tidurnya. Glena datang mendekati pintu kamar tidur Thomas serta mengetuk pelan pintu itu. Saya, bapak tirinya jadi tertarik tanpa ada sebab, dengan mengendap-endap saya menguping perbincangan pada ibu serta anaknya itu. Glena bicara lembut namun agak gugup seperti apa kudengar waktu itu. Dia lakukan dengan juga berat hati, apa yang dianjurkan oleh dokter praktik umum sekian hari terlebih dulu. Dia ajukan pertanyaan dengan lembut tentang ‘problem’ anaknya itu. Yang dijawab dengan jengkel oleh Thomas, “Iya… mam. Ini saat ini mulai merasa lagi ‘sakit’-nya…! Saya telah tak sukai meminum obat itu lagi… bikin perutku menjadi… begitu mual! ”. Glena jadi iba hatinya lihat keadaan anaknya lantas bercerita apa yang diusulkan oleh dokter praktik umum tentang masturbasi. “Apa kau tahu nak… apa arti masturbasi itu? ”, kata Glena dengan lembut serta waspada. “Apa juga itu… mam? Artinya… apakah itu, mam? ”, Thomas menyikapi pertanyaan ibunya dengan kuatir. Glena menjawab dengan lembut, “Uuuh… mmmh… sesungguhnya ibu telah memohon papamu… baiklah begini… masturbasi yaitu kata lain yang artinya usaha merangsang penismu sendiri dengan tanganmu… yakni menggenggamkan tanganmu pada… eeehm… maksud ibu yaitu menggenggam batang penismu yang telah keras itu… serta mengusap-usapkannya keatas serta kebawah… oh tidak… maksud mama… mengocoknya pelan dan… semakin lama… makin…”. Kudengar Glena berupaya keras untuk merampungkan kata-katanya. Terlihat muka Thomas jadi lebih bingung jadinya, dengan sabar dia menanti keterangan ibunya setelah itu. Baginya yang terutama dia terlepas dari ‘siksaan’ yang dirasakannya, fikirnya yaitu tidaklah terlalu utama dia mesti begini atau begitu… Glena melanjutkan kalimatnya “Semakin… cepat kocokan pada penismu hingga kau merasakankan… pada penismu… oh salah… maksud mama… hingga kau rasakan fikiranmu nyaman… maksud mama… enak sekali… serta lalu penismu ber-eyakulasi… aaah… ya begitulah…”. Glena terasa lega sudah menyelesaikan kalimatnya yang pernah terputus tadi. Thomas cuma bengong saja nampaknya, berupaya mengolahkan apa yang disebutkan ibunya baru saja. Glena jadi jadi cemas lihat mimik muka anaknya itu. barusan dia menginginkan menerangkan lagi dengan cara perlahan-lahan, mendadak datang satu pertanyaan dari Thomas. “Ejakulasi… itu artinya apa ya mam? Kok beberapa sulit sekali ya… istilahnya…”, bertanya Thomas dengan muka lugu. Glena jadi lega dengan pertanyaan Thomas, bermakna Thomas dapat menyikapi kalimat yang diucap Glena tadi. Thomas memanglah anak yang cerdas… dengan lancar Glena menerangkannya, “Ejakulasi yaitu keluarnya… semacam cairan yang berwarna putih pekat seperti shampo atau lotion… dari ujung penismu, ibu yakinkan penismu bakal mengecil lagi serta lalu anda akan beristirahat tidur dengan tenang memulihkan energi-mu kembali tapi… janganlah lupa bersihkan cairan itu dengan handuk kecil… kelak ibu siapkan serta menaruhnya didekatmu…”. Thomas menjawabnya selekasnya, “Aku bakal cobanya sekarang…! ”. Disamping itu saya cepat-cepat kembali kekamar serta berbaring di atas tempat tidur, sudah pasti dengan memegang buku bacaanku. Tidak lama Glena masuk kekamar kami, dengan cemas dia berkata padaku, “Uuuh… OMG…! Saya sudah melakukannya…! Mengajarkan langkah bermasturbasi… pada anakku sendiri… oooh… ibu jenis apa saya ini! ”. Glena melemparkan badannya berbaring disampingku sambil tersedu. Kataku, “Sudahlah, tidakkah itu telah jadi keharusan kita sebagai orangtuanya? Dari pada kita lihat anak kita tersiksa selama hari…”. Glena menjawab lemah sambil menguap, “Hooo… aaahem… benar juga katamu… Thomas anak yang cerdas pasti dia dapat mengerjakannya dengan benar… hooo… aaahem…”.
Thomas itu kuras cukup banyak energinya… Pada esok harinya sebelumnya Thomas beranjak untuk tidur, dia berterus-terang pada ibunya. Tuturnya dia telah berupaya untuk ber-masturbasi namun tak berjalan dengan baik. Semua usaha dia coba namun tak ada setetes juga cairan yang keluar dari dari ujung penisnya, seperti yang diterangkan ibunya tempo hari malamnya. Glena menemuiku serta memberitahu padaku apa yang sudah berlangsung pada Thomas, anak kami itu. Kataku pada Glena, “Jujur saja sayang… saya tidak paham apa yang saya bisa katakan kepadamu sekarang… mungkin anda bisa menerangkannya sekali lagi kepadanya atau… memberinya sebotol baby-oil… mungkin saja? ”. Glena rupanya menyepakati saranku, bergegas dia kekamar mandi untuk mengambil sebotol baby-oil yang kumaksud. Lantas selekasnya menuju kamar Thomas seperti apa yang dikerjakannya pada tempo hari malamnya. Sedang saya seperti dengan tempo hari malam, telah bercokol didekat pintu kamar Thomas untuk ‘memantau’ kondisi. Kudengar Glena berkata pada Thomas, “Ini… nak, gunakanlah sedikit minyak ini. Oleskan pada ke-2 iris telapak tanganmu sebelumnya anda masturbasi malam ini…”. Thomas menjawab sembari lantas acuh tidak acuh, rupanya dia tak tertarik sekalipun, “Aku rasa itu akan tidak banyak menolong, mam”. Hening sesaat, mendadak terdengar lagi nada Thomas, “Mam… dapatkah mama… memerlihatkan pada Thomas… bagaimana… caranya…? ”. Terdiam sesaat, Glena menarik napas panjang, lantas berkata, “Mama rasa… OK… bisa”. Selekasnya dengan nekat serta menahan malu Thomas menarik selimut yang menutupi badannya hingga Glena bisa lihat kalau anaknya itu cuma menggunakan celana dalam saja… Ereksi yang telah berjalan lama sejak dari tadi dari penis Thomas membuat kerucut seperti kemah kecil saja seperti. Terkesiap Glena lihat itu dengan takjub, jadi teringat dia bakal kalimat dokter spesialis anak kepadanya sekian hari waktu lalu, rupanya ini yang ditujukan dokter spesialis anak itu dengan perkataannya ‘penis besar punya Thomas yang senantiasa ereksi’. ‘Bodohnya aku… tak serius memerhatikan perkataannya… saya salah menafsirkan perkataannya…! ’, maki Glena pada dianya sambil tetaplah memerhatikan Thomas, anaknya itu. Thomas telah melepas CD-nya… Saat itu juga Glena tutup mulutnya dengan ke-2 iris telapak tangannya. ‘OMG…! ’, jerit Glena dalam hatinya. Sungguh satu hal nyaris tak dapat di terima akalnya, bagaimana mungkin saja dapat berlangsung?! Thomas yang baru berumur 10 th. lebih 2 bln. itu mempunyai penis selama 25 cm! Penis panjang serta besar itu berayun-ayun selaras detak jantung Thomas, palkon-nya diliat Glena sungguh besar sekali. “Eeehem…! ”, Glena bersihkan tenggorokannya dulu. Dengan berupaya keras untuk tetaplah tenang, Glena mengawali percakapan dengan anaknya, Thomas. “Coba tunjukkan pada ibu bagaimana… anda melakukannya…? ”. Dengan tenang Thomas menggenggamkan tangan-tangan kecilnya memutari batang penis besar itu pada pangkalnya lantas mengocoknya perlahan-lahan. “Lihat! Itu tak bekerja bersama sekali… bukan? ”, kata Thomas frustrasi. “Barangkali anda mesti lakukan dari ujung penis serta alami penurunan hingga pangkal… penismu, mungkin dengan sedikit lebih pelan mengocoknya…”, kata ibunya gemetar. Glena kagum oleh ukuran besar penis anaknya dengan… buah pelirnya cocok besarnya. Glena terasa tangannya dengan cara refleks mendekat… namun selekasnya menyadarinya dengan menarik tangannya kembali cepat-cepat. Memanglah sesungguhnya Glena sukai sekali lakukan HJ (Hand Job) terhadapku sebagai suaminya. Sepintas tadi nampaknya Glena terlena serta lupa diri sebentar. “Tidak mam… ibu yang melakukannya… untukku…”, komentar anaknya dengan skeptis. Tuturnya lagi pada ibunya, “Bukankah ibu menginginkan membantuku…? Saya bakal lakukan apa saja… untuk hentikan ‘sakit’-ku ini…! ”. Glena dengan sungkan dia mengulurkan tangannya dan… menggenggam penis anaknya itu, seraya berkata, “Apa kamu… OK begini, nak…? ”, bertanya Glena. “Oh… iya mam, rasa-rasanya tambah baik dari tanganku sendiri… tangan ibu demikian halus… serta hangat… dibanding tanganku…”, Thomas saat itu juga terasa relaks serta merebahkan kepalanya pada bantal kembali, memerhatikan tangan ibunya yang mulai mengocok penisnya perlahan-lahan. “Kamu tahu…”, kata Glena sambil tetaplah mengocok-ngocok penis anaknya. “Kamu mesti memikirkan badan telanjang seseorang cewek… itu bakal membantumu cepat… ejakulasi”. “Aku tidak tahu mam… kurasa langkah tersebut akan… berhasil”, jawab Thomas yang napasnya mulai tersengal-sengal akibat rangsangan pada penisnya, dia memejamkan matanya, nampaknya dia nikmati sekali rangsangan ini. Glena lebih mendekat lagi dengan badan anaknya, begitu dia bisa lebih keras serta cepat mengocok penis Thomas. Ini telah berjalan sepanjang 5 menitan serta tangan Glena mulai terasa pegal. “Nak… coba berupaya memikirkan badan seseorang cewek yang telanjang… penismu sesungguhnya ditujukan untuk cewek…”, kata Glena yang napasnya ikutan megap-megap sama seperti dengan anaknya. “Maksud mama… apa? ”, Thomas menyikapi kata paling akhir dari sang ibu. “Iiiya… nak, penismu ini oleh Yang Maha Pencipta telah membuatnya untuk masuk vagina seseorang cewek dan… membantunya bisa… hamil serta bikin seseorang anak bayi baru…”, lepas juga pengucapan itu dari mulut Glena yang bergidik oleh ucapannya sendiri itu. Dia sungguh terasa nyaman dengan kondisi mereka berdua saat ini. “Andainya anda memikirkan penismu masuk vagina dari seseorang cewek… ibu rasa… bisa membantumu untuk cepat… ber-ejakulasi…”. “OK, saya bakal cobanya…”, kata Thomas sangsi. “Aku sesungguhnya belum pernah melihatnya… badan seseorang cewek telanjang sebenarnya! Memanglah sih pernah lihat gambar cewek telanjang di majalah…”, kata Thomas mengakui pada ibunya. Nampaknya usahanya belum sukses meraih target… bikin Thomas ejakulasi, namun Glena tidak bakal berhenti berusaha… untuk membantu anak semata wayangnya yang tersayang… “Setidaknya ibu masihlah ada satu cara…. yang ampuh ibu fikir… tapi… apakah butuh ibu melakukannya…? ”, Glena menggeliatkan tubuhnya tanpa ada sadar. Puting buahdadanya menonjol menekan gaun malamnya yang tidak tebal memanglah Glena bila di rumah tak pernah menggunakan BH, tidak pelak lagi kehadiran berbarengan anaknya itu memiliki dampak kepadanya. Tengah tangan Glena tetap masih mengocok-ngocok penis anaknya mulai berasa begitu pegal. Genggaman tangannya pada batang penis yang besar itu telah tak sekeras awalannya. “Mam… saya tidak perduli… apa pun yang menginginkan ibu perbuat… saya suka… ibu coba membantuku…”. Belum juga selesai omongan Thomas… Glena menunduk serta segera memasukkan palkon Thomas dalam mulutnya, menjilat serta mengenyot pelan palkon anaknya itu. Terlihat sekali Glena sungguh nikmati apa yang tengah dikerjakannya itu, dia suka lakukan BJ (Blow Job) … juga padaku dalam aktivitas sex kami. Buahdada Glena yang samping kiri tanpa ada diakuinya sudah bebas… terlepas dari balutan pakaian malamnya, putingnya yang telah mengeras itu menyapu lembut kulit paha kirinya Thomas… Kepala Glena mulai mengayun naik-turun cocok diujung palkon yang masihlah tegak berdiri, mulutnya cuma dapat berisi 1/2 dari batang penis Thomas yang panjang. Thomas makin terasa nyaman saja, ini pengalaman yang sekalipun baru baginya, sensasi ini bikin napasnya megap-megap keenakan. “Ahhh… mam… sungguh enak sekali rasanya… please… janganlah berhenti… ohhh… ibu! ”.
DAPATKAN BONUS DEPOSIT 10% TIAP DEPOSIT
NIKMATI JUGA PROMO BONUS LAINNYA :
* Bonus rollingan 0.5%
* Referal 15% (SEUMUR HIDUP)
* Bonus Mingguan Free chip
Untuk Lebih Jelas? Silahkan chat langsung dengan CS Kami Sekarang ^_^
NIKMATI JUGA PROMO BONUS LAINNYA :
* Bonus rollingan 0.5%
* Referal 15% (SEUMUR HIDUP)
* Bonus Mingguan Free chip
Untuk Lebih Jelas? Silahkan chat langsung dengan CS Kami Sekarang ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar