Jumat, 24 Maret 2017

TANTE YANG KUTEMUI DI TOKO BUKU MASIH TERASA SEPERTI PERAWAN KETIKA KUENTOT

TANTE YANG KUTEMUI DI TOKO BUKU MASIH TERASA SEPERTI PERAWAN KETIKA KUENTOT




 Disuatu siang sekitaran jam 12-an saya ada di satu toko buku di Gatot Subroto untuk beli majalah edisi spesial, yang tuturnya sih edisi terbatas. Hari itu saya kenakan kaos t-shirt putih serta celana katun abu-abu 

Sesungguhnya potongan tubuhku sih umum saja, tinggi 170 cm berat 63 kg, tubuh cukup tegap, rambut cepak Wajahku umum saja, bahkan juga condong berkesan sangar Agak kotak, hidung umum, tak mancung serta tak pesek, mataku agak kecil senantiasa memandang dengan tajam, alisku tidak tipis serta jidatku cukup cocok deh Jadi tak ada yang istimewa denganku 

Waktu itu kondisi di toko buku itu tak ramai, walau waktu itu yaitu jam makan siang, cuma ada sekitaran 7-8 orang Saya selekasnya mendatangi rack sisi majalah Nah, saat saya akan mengambil majalah itu ada tangan yang juga akan mengambil majalah itu Kami pernah sama-sama merebut sebentar (sepersekian detik) serta lalu sama-sama melepas pegangan pada majalah itu sampai majalah itu jatuh ke lantai 

“Maaf ” kataku sembari memungut majalah itu serta memberinya pada orang itu yang nyatanya yaitu seseorang wanita yang berusia sekitaran 37 th. (serta nyatanya tebakanku salah, yang benar 36 th.), wajahnya bulat, bermata tajam (bahkan juga agak berani), tingginya sama denganku (menggunakan sepatu hak tinggi), serta dadanya cukup membusung 

“Busyet! montok juga nih ibu-ibu”, fikirku 

“Nggak pa-pa kok, cari majalah X juga yah saya telah mencari ke mana-mana namun tidak dapet”, tuturnya sembari tersenyum manis 

“Yah, edisi ini tuturnya sih terbatas Tante ” 
“Kamu sukai juga fotografi yah? ” 
“Nggak kok, hanya buat koleksi saja kok ” 

Lantas kami bicara banyak mengenai fotografi hingga pada akhirnya, 

“Mah, Mamah. Ira telah dapet komiknya, beli dua ya Mah”, potong seseorang gadis cilik masihlah mengenakan seragam SD 

“Sudah dapet Ra. oh ya maaf ya Dik, Tante duluan”, tuturnya sembari menggandeng anaknya 

Ya telah, tidak bisa majalah ya tidak pa-pa, saya bebrapa saksikan buku terbitan yang baru saja 

Sekitaran 1/2 jam lalu ada yang menegurku 

“Hi, asik sangat baca bukunya”, tegur nada wanita yang halus serta nyatanya yang menegurku yaitu wanita yang tadi pergi berbarengan anaknya Rupanaya dia balik lagi, tidak bawa anaknya 

“Ada yang kelupaan Tante? ” 
“Oh tak ” 
“Putrinya mana, Tante? 
“Les piano di daerah Tebet” 
“Nggak dianter? ” 
“Oh, supir yang nganter ” 

Lalu kami ikut serta perbincangan mengenai fotografi, cukup lama kami bicara hingga kaki ini pegal serta mulut juga jadi haus Pada akhirnya Tante yang bernama Maya itu mengajakku makan fast food di lantai bawah 

Saya duduk di dekat jendela serta Tante Maya duduk di sampingku Harum minyak wangi serta badannnya membuatku konak Serta saya terasa, makin lama dia makin mendekatkan tubuhnya padaku, saya juga rasakan badannya begitu hangat 

Busyet dah, lengan kananku senantiasa bergesekan dengan lengan kirinya, tak keras serta kasar namun sehalus mungkin saja Lalu, kutempelkan paha kananku pada paha kirinya, selalu kunaik-turunkan tumitku hingga pahaku menggesek-gesek dengan perlahan-lahan paha kirinya Tampak dia sekian kali menelan ludah serta menggaruk-garukkan tangannya ke rambutnya Wah dia telah terkena nih, fikirku Pada akhirnya dia mengajakku pergi meninggalkan restoran tersebut 

“Ke mana? ” tanyaku 
“Terserah anda saja”, balasnya mesra 

“Kamu tahu tidak tempat yang privat yang enak buat ngobrol”, kataku membulatkan tekad, selalu jelas saja nih, maksudku sih motel 

“Aku tahu tempat yang privat serta enak buat ngobrol”, tuturnya sembari tersenyum 

Kami memakai taksi, serta didalam taksi itu kami cuma berdiam diri lantas kuberanikan untuk meremas-remas jemarinya serta dia juga membalasnya dengan cukup hot Sembari meremas-remas kutaruh tanganku diatas pahanya, serta kugesek-gesekkan Udara badan kami bertambah dengan tajam, saya tidak paham apakah lantaran AC di taksi itu begitu jelek apa nafsu kami sangatlah tinggi 

Kami tiba di satu motel di lokasi kota serta segera pesan kamar standar Kami masuk lift diantar oleh seseorang room boy, serta didalam lift itu saya pilih berdiri di belakang Tante Maya yang berdiri sejajar dengan sang room boy Kugesek-gesekan dengan perlahan-lahan burungku ke pantat Tante Maya, Tante Maya juga berikan tanggapan dengan menggoyang-goyangkan pantatnya berlawanan arah dengan gesekanku 

Saat room boy meninggalkan kami di kamar, segera kepeluk Tante Maya dari belakang, kuremas-remas dadanya yang membusung serta kucium tengkuknya “Mmhhh anda nakal sekali deh dari tadi hhm, saya telah tak tahan nih”, sembari dengan cepat dia buka pakaiannya serta dilanjutkan dengan buka roknya Saat tangannya mencari reitsleting roknya, masihlah sempat-sempatnya tangannya meremas batanganku 

Dia selekasnya membalikkan badannya, payudaranya yang ada dibalik BH-nya sudah membusung “Buka dong bajumu”, pintanya dengan penuh kemesraan Dengan cepat kutarik kaosku ke atas, serta celanaku ke bawah Dia pernah terbelalak saat lihat batang kemaluanku yang telah keluar dari CD-ku 

Kepala batangku hanya 1/2 cm dari pusar Saya sih tidak ingin ambillah pusing, selekasnya kucium bibirnya yang tidak tebal serta kulumat, selekasnya berlangsung pertempuran lidah yang cukup dahsyat hingga nafasku ngos-ngosan dibuatnya 

Sembari berciuman, kutarik ke-2 cup BH-nya ke atas (ini yaitu langkah paling mudah buka BH, tak perlu mencari hubungannya) Serta bleggh, payudaranya begitu besar serta bulat, dengan puting yang kecil warnanya coklat serta tampak urat-uratnya kebiruan Tangan kananku selekasnya memilin puting samping kiri serta tangan kiriku repot turunkan CD-nya 

Saat CD-nya telah mendekati lutut selekasnya kuaktifkan jempol kaki kananku untuk turunkan CD yang menggantung dekat lututnya, serta bibirku selalu turun lewat lehernya yang cukup tahap Nafas Tante Maya makin mendengus-dengus serta ke-2 tangannya meremas-remas buah pantatku serta terkadang memencetnya 

Pada akhirnya mulutku hingga juga ke buah semangkanya Hilang ingatan, besar sekali ampun deh, kurasa BH-nya diimpor dengan cara spesial kali Kudorong badannya dengan cara perlahan-lahan sampai kami pada akhirnya sama-sama menindih diatas kasur yang cukup empuk Selekasnya kunikmati payudaranya dengan memakai tangan serta lidahku bertukaran pada kiri serta kanan 

Sesudah cukup senang, saya selekasnya turunkan ciumanku makin ke bawah, saat ciumanku meraih sisi iga, Tante Maya menggeliat-geliat, saya tidak paham apakah ini lantaran dampak ciumanku atau ke-2 tanganku yang memilin-milin putingnya yang telah keras Serta makin ke bawah tampak bulu kemaluannya yang tercukur rapi, serta wangi khas wanita yang begitu merangsang membuatku bergegas menuju liang senggamanya serta selekasnya kujilat sisi atasnya sebagian kali 

Kulihat Tante Maya selekasnya menghentak-hentakkan pinggulnya saat saya memainkan klitorisnya Serta saat ini tampak dengan terang klitorisnya yang kecil Dengan rakus kujilat dengan keras serta cepat Tante Maya bergoyang (maju mundur) dengan cepat, jadi tujuan jilatanku tidak demikian pas, selekasnya kutekan pinggulnya Kujilat lagi dengan cepat serta pas, Tante Maya menginginkan menggerak-gerakkan pinggulnya namun tertahan Tenaga pinggulnya mengagumkan kuatnya





DAPATKAN BONUS DEPOSIT 10% TIAP DEPOSIT 

NIKMATI JUGA PROMO BONUS LAINNYA : 
* Bonus rollingan 0.5% 
* Referal 15% (SEUMUR HIDUP)
* Bonus Mingguan Free chip

Untuk Lebih Jelas? Silahkan chat langsung dengan CS Kami Sekarang ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe

Flickr